Sabtu, 07 Desember 2013

Tema: ADAT ISTIADAT (Tergerusnya Penggunaan Kain Lunggi)


Masyarakat melayu Sambas adalah masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat dalam kehidupan sehari – hari. Tidak hanya sehari – hari hal ini dapat di lihat dalam kebersamaan di acara – acara kekeluargaan dan acara besar lainnya, masyarakat melayu selalu menjaga sikap kekeluargaan yang biasa kita kenal di Sambas sebagai insanak. Salah satu kebanggaan masyarakat melayu Sambas adalah hasil dari karya tennun yaitu kain lunggi yang membuat masyarakat melayu Sambas dikenal oleh orang – orang dari luar.
   Kain lunggi adalah hasil karya tennun masyarakat melayu Sambas yang menjadi daya tarik tersendiri dan ciri khas dari masyarakat melayu Sambas, kain ini memiliki keunikan dari kain – kain yang ada di Indonesia, kain ini memiliki sebuah rajutan benang – benang yang bersulam benang emas, yang di selipkan pada kain tersebut yang menambah cirihasnya. Jenis atau motif dari kain Lunggi ini bermacam-macam, diantaranya pucuk rebung, tahi lalat atau yang berbentuk titik, bunga telur mata ayam, tujuh tabur bunga melati kecil di tengah- tengah, bunga tanjung, bunga malek, dan bunga cangkring.
Kain lunggi sering digunakan pada saat acara besar, sehingga kain ini di gunakan sebagai pakaiaan adat Sambas. Untuk lebih jelasnya ada sebuah lagu yang mengisahkan sejarah kain lunggi ini.
”KAIN LUNGGI”
Cipt. Bulyan Musthafa
Kaing lunggi tannunan Sambas
Betatahkan sulamman banang ammas
Kaing lunggi ambo'an Sambas
Dalam majlis kaing lunggi pengias
Kaing lunggi kebassaran urang Sambas
Kan pakaian dalam majlis Saroan
Kan siliendang bietudungkan ditapehkan
Kaing lunggi ambo'an
Kaing lunggi kebanggaan urang Sambas
Kan antarkan pala' pinang pinangan
Pucuk rabong ngenye petang tibakar
Kaing lunggi ambanan
Kaing lunggi tapeh penganten
Kan pakaian malam mulang mulangkan
Kaing lunggi kaing ambanan
Dalam majlis kaing lunggi pilihan

            Dari penjelasan lagu diatas betapa besar peranan kain lunggi bagi masyarakat melayu Sambas, kain ini digunakan untuk berbagai macam acara seperti undangan atau bahasa Sambas saroan, kain ini juga dipakai dalam majelis lainnya seperti meminang pengantin, acara perkawinan tradisi adat melayu, gunting rambut dan lain - lain. Kain ini digunakan dalam bentuk menjadi tapih dan ditudung kan di kepala.
            Tradisi mengenakan kain lunggi memang sangat populer dan memasyarakat,  pada waktu arus globalisasi belum memasyarakat, namun sekarang tradisi mengunakan kain lunggi pada acara tertentu sudah semakin terkikis, pengunaannya sangat jarang di temukan lagi di masyarakat Sambas, hal ini disebabkan oleh persaingan dengan pakaian – pakaian moderen lainnya yang lebih praktis dan modis.
Semakin jarang pengunaan kain lunggi di sebabkan beberapa faktor,  dapat dari segi persaingan dengan pakaian moderen, namun ada fartor lain yang sangat berpengaruh  yaitu  dari segi pola pikir masyarakat yang kurang mencintai adat istiadat serta  ketersediaan dan harga yang memang cukup mahal, sehingga pengguna kain ini semakin berkurang. Dulu umumnya pada saat mengadakan acara perkawinan masyarakat mengunakan kain lunggi untuk menghadirinya, apa lagi pengantinnya wajib melengkapi pakaian mereka dengan kain lunggi, hal ini dikarenakaan kain lunggi digunakan sebagai hal yang harus ada pada adat istiadat melayu dan kebanggaan bagi  yang memakainy.
Penggunaan kain lunggi semestinya harus selalu di lestariakan agar selalu berkembang dan tak akan punah di masyarakat melayu Sambas, karena kain ini salah satu corak yang melambangkan adat istiadat masyarakat,  pengunaan kain ini pada acara – acara tertentu semakin menurun nungkin juga di sebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan melestarikan bagian dari adat istiadat ini, yang perlahan – lahan menggeser keberadaanya.
Keberadaan kain lunggi juga bergantung pada kepedulian dari masyarakat terutama dari kalangan muda yang berperan penting untuk melestarikannya. Sehingga kalangan muda dapat melestarikan, menjaga dan juga dapat menggunakan, sehingga kain ini tidak punah. Dan perlunya lagi adalah peranan dari masyarakat,  karena masyarakat adalah fartor yang sangat dominan untuk kelestarian adat istiadat ini, darisegi pembuatan, dan penggunaan karena masyarakatlah yang sering mengadakan acara – acara adat istiadat otomatis masyarakat akan mengunakannya. Oleh karena itu perlunya kesadaran dan rasa memiliki dan rasa kebanggaan memiliki suatu yang amat berharga ini.
Sekarang untuk melestarikan kain tennun ini pemerintah kabupaten sambas  meluncurkan suatu kebijakan di dunia pendidikan, yaitu dengan mewajibkan bagi sekolah – sekolah negeri untuk mengunakan baju batik tennun Sambas bagi pelajarnya. Hal ini juga diikuti dengan di ajurkannya menggunakan batik tennun di aliansi pemerintahan. Sehingga hal ini sedikit demi sedikit mendorong minat pemuda dan masyarakat untuk mengunakan dan menghargai aset kebudayaan sambas.

We love product INDONESIA

3 komentar:

  1. untuk tampilan sangat keren bro
    tapi tidak sesuai dengan temanya ni bro,tema perjuangan ya :)

    BalasHapus
  2. tulisan miring nya membuat blog jadi kurang bagus bro.
    widget slideswhow bagus juga....

    BalasHapus
  3. bagus banget boy.
    gue salut ama loe pada....

    good luck and your very-very smart..

    BalasHapus